Kemajuan teknologi telah memudahkan kita untuk melakukan segala hal. Selain membawa pengaruh yang baik tapi juga ternyata membawa pengaruh yang buruk. Ditemukannya storage disk sebagai sarana penyimpan data yang berfungsi agar data-data kita tidak hilang.
Dan dalam perkembangannya, storage disk mengalami berbagai evolusi baik dari segi bentuk dan kapasitas. Oleh karena itu, sekarang banyak sekali ditermukan berbagai bentuk dari storage disk, dari yang besar sampai yang sangat kecil. Di awal penggunaannya, storage disk banyak ditemukan di berbagai merk dan bentuk dalam PC dan laptop, namun sekarang storage disk bisa kita temukan juga di berbagai ponsel dan smartphone di pasaran.
Evolusi dari storage disk pun tidak berhenti sampai disitu, software-software pendukungnya pun juga sudah banyak sekali perkembangannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya software-software untuk managemen storage disk yang beredar di internet. Salah satu yang banyak sekali dicari adalah software untuk merecovery data yang hilang. Sebagai info bahwa pada dasarnya, semua data yang di delete dari storage disk adalah tidak sepenuhnya terhapus atau lenyap. Yang terdelete sesungguhnya hanyalah 'shortcut' atau 'path' menuju data tersebut sehingga terlihat 'seolah-olah' sudah terhapus, padahal belum.
Studi di M.I.T (Massachusetts Institute of Technology) membuktikan bahwa mereka sanggup untuk mengembalikan / merecovery setidaknya 80% dari data dari berbagai macam storage disk yang sudah rusak dengan menggunakan software yang beredar di pasaran. Tentunya pembuktian ini bagi beberapa pihak dianggap sebuah hal yang baik, mengingat betapa pentingnya suatu data sehingga software-software ini pun akan menjadi suatu jaminan tersendiri bagi pengguna karena memberikan rasa 'safety'.
Sayangnya setiap aplikasi dari sebuah teknologi pasti ada baik dan buruknya. Penerapan aplikasi teknologi yang salah dapat menyebabkan kerugian yang tidak kalah besarnya yang akhirnya dapat merugikan penggunanya. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya berita-berita tentang beredarnya video dan photo pribadi di internet yang seharusnya tidak boleh untuk konsumsi publik.
Seperti yang saya sudah jelaskan di atas, perkembangan storage disk sudah merambah ke segmen ponsel dan smartphone di pasaran. Penggunaan ponsel dan Smartphone, selain untuk komunikasi, namun juga berfungsi untuk mengabadikan momen tertentu, kapan pun dan dimana pun. Tak tanggung-tanggung, media storage disk yang berada dalam paket ponsel atau smartphone sekarang sudah memiliki kapasitas yang besar, bahkan seperti halnya Apple yang sudah berani menanamkan storage disk 32Giga untuk varian iPhonenya.
Begitu besarnya kapasitas storage disk pada ponsel dan smartphone, terkadang membuat penggunanya kebingungan dan akhirnya memilih untuk mendelete data-data tersebut. Sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa data yang terdelete tersebut sebenarnya belum terhapus dari storage disk ponsel atau smartphonenya. Dan saat ponsel atau smartphone tersebut berpindah tangan ke orang lain (entah itu di jual, diberikan, atau hilang), data-data yang tadi terdelete tersebut dapat di recovery lagi dengan software recovery data. Tentunya jika data-data yang berhasil di recovery tadi adalah data-data yang tidak penting maka hal ini tidak akan ada artinya, namun apa jadinya jika ternyata data-data tersebut merupakan data-data pribadi yang seharusnya tidak boleh orang lain tahu. Maka ini akan menjadi suatu masalah yang besar jika sampai disebarluaskan.
Oleh karena itu ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi :
1. Berpikirlah matang-matang sebelum melakukan sesuatu, pikirkan dampak yang akan terjadi nantinya.
2. Untuk menghindari data kita direcovery orang lain, ada baiknya storage disk tersebut dimusnahkan atau disimpan sendiri, sebelum media ponsel atau smartphonenya berpindah tangan ke orang lain.
3. Jangan mudah percaya dengan orang lain. Data-data pribadi seharusnya dibiarkan menjadi suatu rahasia yang hanya Anda yang tahu, jangan pernah 'share' ke orang lain, walaupun itu orang dekat anda sendiri.
4. Musnahkan data dalam storage disk dengan software-software yang dilengkapi fungsi delete dengan sistem algoritma dari DoD (Departement of Defense) Amerika. Karena sistem ini sudah teruji dapat memusnahkan data dalam storage disk secara tuntas dan meminimalkan kemungkinan untuk direcovery kembali.
Akhirnya semua kembali kepada diri kita, bagaimana kita bertindak dan berperilaku. Karena 2 hal tersebut menghasilkan suatu proses 'sebab' dan 'akibat' yang akan terjadi nantinya. Oleh karena itu berpikirlah benar-benar sebelum melakukan sesuatu, apapun itu.
No comments:
Post a Comment